3 Cara Sikat Gigi yang Benar Selama Puasa
Sikat gigi adalah salah satu ritual jaga kebersihan diri yang...
Uncategorized oleh: Cerita Kulina
Writer: Dinanda Nisita
Editor: Nona Ica
Bacem merupakan teknik pengawetan makanan dengan memasak bahan makanan dalam rendaman bumbu dengan waktu yang cukup lama. Bacem memiliki citarasa manis legit dan asin gurih khas daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bacem muncul tepatnya di lingkungan masyarakat Mataraman atau bagian timur kota Yogyakarta.
Selera manis orang Yogyakarta tidak datang begitu saja. Bacem yang bisa kita nikmati sampai sekarang, memiliki sejarah panjang dari peristiwa sistem tanam paksa atau cultuurstelsel oleh pemerintah kolonial Belanda pertengahan abad ke-19. Masyarakat pada masa itu dipaksa menanam tebu diperbatasan timur Yogyakarta. Hasil panen yang begitu melimpah kemudian diolah menjadi gula. Melimpahnya produk ini membuat harga gula menjadi sangat murah. Tergerak karena gula melimpah dan murah, mereka mengolah beberapa bahan makanan menggunakan gula, sehingga citarasa manis menjadi khas masakan daerah tersebut.
Bermula dari peristiwa tanam paksa, kemudian terciptalah beragam macam lauk pauk dengan citarasa manis gurih untuk bacem. Beberapa bahan bacam antara lain seperti tahu, tempe, daging, atau telur biasa diolah dengan teknik bacem. Bumbu tambahan selain gula merah adalah ketumbar. Jenis rempah ini juga termasuk bahan yang sedang musim waktu itu.
Gula merah dan ketumbar kemudian diracik dengan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, garam, salam, lengkuas dan tentunya irisan gula merah. Bahan dan bumbu kemudian direbus dalam air dengan tambahan asam jawa atau bisa juga diganti dengan air kelapa sampai airnya menyusut. Ketika air menyusut kandungan air akan menguap dan bumbu akan meresap ke dalam masakan. Bacem dapat dinikmati langsung atau dengan menggorengnya terlebih dahulu.
Memasak bacem memang cukup tricky. Pasalnya, bahan yang digunakan gampang hancur bila dimasak lama-lama. Agar tidak hancur ketika proses memasak, ikuti tips berikut:
Proses memasak baceman biasanya membutuhkan waktu lama, karena proses marinasi dibarengi dengan proses memasak. Untuk itu, gunakan api kecil agar mendukung proses peresapan bumbu yang sempurna ke dalam masakan. Jika api yang digunakan besar, kemungkinan prosesnya akan lebih cepat tapi bumbu tidak meresap sempurna. Selain itu masakan akan kelewat matang dan menjadi mudah hancur saat diangkat.
Memasak memang identik dengan mencampur maupun mengaduk bumbu agar tercampur rata. Namun untuk kasus khusus memasak bacem, baiknya mengaduk sesekali saja. Setelah memasukkan bumbu dan bahan, segera aduk sebentar, tutup, dan tunggu air menyusut dengan sendirinya. Semakin sering diaduk, spatula akan semakin sering beradu dengan bahan sehingga mudah hancur.
Saat memasak bacem, ada dua jenis cairan yang digunakan, air biasa atau air kelapa. Atau dapat pula mencampurkan keduanya agar rasanya lebih seimbang. Alih-alih merendam bahan dalam cairan tersebut, tuang air secukupnya atau sebatas susunan bahan tersebut. Makin nikmat, kalian bisa coba merendam bahan-bahan dengan cairan tersebut semalaman. Esok harinya baru mulai dimasak bersamaan dengan bahan yang hendak ditambahkan. Rendaman bumbu dalam cairan jauh lebih kaya rasa karena proses marinasi semalam suntuk.
Proses memasak dalam waktu yang lama di dalam larutan gula menjadi salah satu teknik dalam mengawetkan makanan secara alami. Bahan baku pengawetan alami tersebut didukung pula dengan proses memasaknya yang cukup lama. Proses ini membuat bahan makanan benar-benar matang dan masak sempurna hingga ke dalam. Masakan akan cenderung tahan lebih lama bahkan sampai berhari-hari. Hal ini membuat mikroorganisme dalam makanan tak dapat bertahan hidup dalam waktu lama.
Menikmati baceman bisa dengan banyak cara. Bisa jadi lauk teman makan nasi maupun jadah atau uli – ketan yang dicampur kelapa dan dipadatkan selagi hangat. Kalau di Yogyakarta, tepatnya di Kaliurang, menikmati jadah biasa ditangkupkan dengan bacem. Makanya banyak orang menyebutkan makanan ini sebagai “burgernya orang Jawa”.
Sayur pendamping untuk baceman bisa juga dengan gudangan atau urap – sayur rebus dengan topping bumbu kelapa parut. Dominan rasa segar, manis, dan gurih cocok dihidangkan bersama tempe maupun tahu bacem. Makanan ini sesuai untuk kalian yang vegetarian, penggemar berat makan sayur, maupun kamu yang lagi dalam program menurunkan berat badan!
Dan kalau kamu pelanggan baru, ada diskon 30% khusus buat kamu!
Sikat gigi adalah salah satu ritual jaga kebersihan diri yang...
Writer: Dinanda NisitaEditor: Nona Ica Selain konsumsi sayuran berwarna hijau,...
Writer: Dinanda NisitaEditor: Nona Ica Pada dasarnya gula dihasilkan dari...